Galau adalah pembodohan


Hello sob udh lama ga mosting,kali ini gw bakal ngebahas what the galau is?? Lo semua pasti tau n pernah ngerasain galau, ga terkecualin gue. Muahaha.
Dari survey gw selama ini galau adalah sebuah perasaan dimana hati dan otak lo bertentangan jauh banget.lo sedih,,lo kesel,lo bingung apa yang harus lo lakuin,lo buntu,lo gamang,,dan ujung-ujungnya lo bakal nangis sesennggukan sambil gigit-gigit bantal misalnya, atau ga lo nangis dibawah shower kaya yang dibilang sama bang poconggg.hahaa tapi untuk nangis sambil gigit-ggit bantal ini faktaa,,pernah dialamin sama temen gw(nama disamarkan),,hheeeeee….
Banyak hal yang bisa bikin lo galau guys,,dari yng paling simple misalnya lo ga dpet uang bulaanan dari nyokap,atau nilai ujian lo jelek,lo punya masalah dikampus atau sekolah,,sampee yang paling tragiss lo galau karena PUTUS CINTA jreng,,jreng…..!!
Parah,,gue pernah ngerasain galau krna hal satu ini,,gilaa !! gue nangis tiap malam,gue inget mantan gw yang jelas-jelas si doi ga inget balik ama g,,muahahaah apesss !. gue inget tiap kenangan-kenangan manis yang kita laluin bersama.cieeehhh…
Tapi makin keesini gue sadar sob !! L GALAU ADALAH PEMBODOHAN. Lo bodoh bnget kalo galau ampe nangis-nangis ,badan lo jdi kurus,lo ga makan cuman grgr lo putus cinta, CINTA sob !
Gue skedar berbagi pngalamn adj ama kalian,galau ga ada gunanya,lo galau sampe mampus juga ga bakal ngerubah keadan, jadi mendingan lo move on,,meskipun gw tau itu susah,tapi seenggaknya lo udh punya kemauan buat berhenti galau ,lo mesti camkan itu baik-baik dibenak lo. Lo mesti sadar ad banyak org yang masih care dan perduli sama hidup lo, dan satu yang harus loo tau , diluar sana masih banyak org yang nasipnya enggak seberuntung lo,jadi lo ga perlu galau-galauan lgi deh,, lo mesti banyak banyak bersyukur, dan gue jamin idup loo bakal jauhh lebih bahagia dari sbelumnyyaa.
KEEP SHINE SOB :)

Cerita Seorang Gadis Buta

Ada seorang gadis buta  yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.  Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia  berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat  dunia. Suatu  hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia  bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,  “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?”  Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia  menolak untuk menikah  dengannya.
Kekasihnya  pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk suratsingkat kepada gadis  itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”
Kisah  di atas memperlihatkan bagaimana  pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah.  Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan  lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena  telah menyertai dan menopang bahkan di saat  yang paling menyakitkan.

Hidup  adalah anugerah
Hari ini sebelum  engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar – Ingatlah akan  seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau  mengeluh mengenai cita rasa makananmu – Ingatlah akan seseorang yang  tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau  mengeluh tentang suami atau isterimu – Ingatlah akan seseorang yang  menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
Hari ini sebelum engkau  mengeluh tentang hidupmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat  pergi ke surga.
Sebelum engkau mengeluh  tentang anak-anakmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu  mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Sebelum engkau  bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau  menyapu lantai – Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di  jalanan.
Sebelum merengek karena  harus menyopir terlalu jauh – Ingatlah akan sesorang yang harus  berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
Dan ketika engkau  lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu – Ingatlah akan para  penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan  pekerjaanmu.
Sebelum engkau  menuding atau menyalahkan orang lain – Ingatlah bahwa tidak ada  seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
Dan ketika beban  hidup tampaknya akan menjatuhkanmu – Pasanglah senyuman di wajahmu dan  berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia  ini.
Hidup  adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah  itu.
NIKMATILAH  SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI! 

Happy besdey

19th anniversary Me :)



alhamdulillah diberi kesempatan untuk merasakan kembalinya berulang tahun dihari ini.
banyak harapn-harapan yang sebelumnya belum tercapai semoga bisa tercapai diumurku yang sekarang
:)



yang jelass i wanna be better than before.
maksih buat temen-temen yang udh jauh-jauh hari ingat sama hari jadiku ini
;)
LOVE U SO MUCH ;)





Acara keluarga

SETELAH SEKIAN HARI

hay,apakabr ??\ong time not see yaah.
udah lama btgt ga nulis blog.
kesibukan menyita segalanya.
galaupun tak terasa.

entah telah berapa lama skrg aku misscomunication sama ka taufiq.
oh pliss faa !
forget him,
dia ga lebih pernah memikirkan sama halnya seperti kamu.
oke.oke enouhgh this
;)
semangat buat masa depan.
I LOVE YOU KAA  :)
upaaa mulay deh gilanya.
hhe.

ini mau cerita soal 2 minggu sesudah ebaran.dirumah ngadain acara tasmiayahn sekaligus aqiqahannya MUHYI FATHONI adek baru ku yang imut banget.
hihih
ini dia fto-ftonya :)




















yangg ini makannannya hhemeh itu ada om yudi deng :PP














   keadaan dalam rumah ;)




dan ini fotonya muhyi pas udh 3 bulan. hhe, enak banmget bobonyaa ihhh :*

semoga menjadi anak yg sholeh dan kebanggan bagi keluarga yaa sayang ;)
hmm,oke udh sampe sini dlu yaa g-blognya sametime ada waktu, aku bkal crita2 lgi .
byee ;)

Melepaskan Adalah sebuah jawaban ;)

melepaskan-adalah-sebuah-jawaban



Cinta mengubah caraku berpikir, caraku bertindak, pun mengambil keputusan. Terkadang, aku melawan prinsip dan keyakinan dalam hidup.
Hingga akhirnya aku sadar, mencintai tak berarti aku selalu bahagia. Terkadang, cinta memberi rasa sakit. Namun sering kali aku dibutakan untuk melihat kenyataan yang ada.
Dan ya sekarang aku tahu, melepaskan adalah jawabannya. Tiada guna aku bertahan jika harus terus kesakitan. Dan aku belajar untuk mengikhlaskan dia yang aku cinta bahagia bersama orang lain, dari pada ia merasa kesepian jika tetap bersamaku.-pepatah


Canda Sepi Seorang Dewa

Jam di kamarku berdetak, tic..tac..halus bunyinya terdengar. Ahh….waktu memang selalu lembut melewati hari-hariku, sore ini seperti biasa aku hanya duduk termenung memandangi senjakala di sore hari. Burung-burung menari di angkasa biru membentuk formasi supit (atau aku yang salah lihat??...). Senja ini, seperti layaknya senja-senja lalu yang kulewati dengan perasaan penuh debar, selalu kuteringat dengan sosok Rama Argodipuro, (nama yang aneh….tapi aku suka) seorang pemimpi yang kerjanya hanya berlarut-larut dalam buku, tiap pertemuan dengannya selalu diisi dengan perbincangan-perbincangan yang asing buatku (karena ia ternyata lebih suka membicarakan tokoh mmm….siapa namanya yaa?? Sate??…ahh…bukan Sarte…ya itu..atau siapapun namanya. Dia bercerita tentang bagaimana si Sarte itu memberi pencerahan dengan teori pengakuan keberadaan umat manusia, tentang bagaimana ia menimbulkan inspirasi bagi kalangan intelektual (ini menurut kesimpulan ku lho), atau ketika ia bicara tentang seorang tokoh bernama Tan Malaka (naaa..kalo ini aku pernah denger, soalnya ada dalam buku sejarah) yang berjuang demi menuju masyarakat Indonesia yang terdidik, atau apalah kata-kata “langit” lainnya.

Huuhhh…padahal apa sih enaknya ngomongin tentang si tusuk Sate itu (aku menjulukinya demikian), tahukah dia kalau di dunia ini ada banyak bahan obrolan yang jauh lebih menarik dari itu semua. Tentang warung kwetiau sebelah yang baru buka en laris misalnya, atau tentang mall yang baru dibuka dan sedang menggelar diskon gede-gedean…, atau kalau agak intelekan dikit tentang puisi-puisi indah karangan Sutardji misalnya.

Aku terkadang heran sekaligus tergopoh-gopoh mengikuti alur pikirannya yang seenak udelnya sendiri dalam beralur cerita. Kadang Rama bisa membicarakan sepak terjang politik nasional beserta dinamikanya namun sekejab ia bisa berfantasi dalam alam dimana Socrates membangun demokrasi melalui obrolan-obrolan dan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada orang yang dijumpai dalam Socrates Café. Pun sejenak ia kadang meloncat lagi ke alam nun jauh ribuan tahun sebelum aku dan ia lahir kala Islam menguasai Jazirah Arab dan meletakkan pondasi-pondasi kekhalifahan di dunia.

Ah, Rama nama yang selalu mengingatkanku akan serial televisi waktu aku kecil dulu. Tentang seorang pangeran dari negeri India yang mempunyai kisah cinta yang indah nan rumit dengan sang dewi, Sinta.

Ia masih Rama yang selalu yakin dengan prinsip hidupnya dan tidak pernah tergoda untuk mencoba mengikuti prinsip orang lain atau trend anak yang muda yang sedang hits. Ia cukup merasa senang teralienasi dengan hidup dan alam pikirannya. Sebenarnya ia anak yang cukup menyenangkan untuk dijadikan teman dan sahabat. Ia sosok yang peduli dan perhatian dengan sahabat walau terkadang nampak acuh. Ia benar-benar akan muncul saat sang sahabat membutuhkan saja. Ia juga termasuk tipe teman setia yang bisa menjaga rahasia. Satu lagi yang kusuka dari Rama, ia anak yang apa adanya. Jauh dari kesan jaim dan egois yang sering melekat pada predikat kaum cowok. Rama yang sederhana yang tidak malu ke kampus mengenakan pakaian lusuh karena ia tidak mempunyai setrika, dengan menenteng tas dari karung terigu yang dicelup dalam winter, pewarna kain sehingga menjadi hitam setengah kusam namun logo segitiga biru sang terigu masih nampak malu-malu. Rama yang tidak mempunyai buku catatan namun nilai UAS nya menduduki peringkat abjad yang paling awal. Entahlah, ia menurut kadar penilaianku merupakan sosok teman yang menyenangkan dan nggak reseh seperti cowok-cowok yang lain tetapi entah kenapa kulihat jarang sekali ia bergaul bersama teman-temannya. Tidak ada yang membencinya namun mungkin kadang obrolan yang tidak nyambung dan sering berbeda frekuensi, yang menyebabkan Rama sulit bergaul dengan mahasiswa yang lain dan terkesan diasingkan. Maklum banyak di kampus kami yang berjiwa hedonis dan menjadi despot-despot kampus sedangkan Rama lebih suka berdiskusi tentang hakekat hidup, makna dari sebuah masa lalu dan hal-hal yang bagiku lebih sering aku lihat di talk show televisi.  Tapi nampaknya ia tidak begitu peduli,  ia tetap tenang dengan hidupnya dan teguh dalam menjalani prinsip hidupnya. Ah…, Rama memang sosok yang terkadang masih misterius bagiku.

Aku kembali pandangi langit biru menerka dimana Rama bersembunyi.

*****
Aku tidak sengaja menjadi dekat dengannya saat aku dihadiahi oleh salah satu dosen killer kami untuk membuat artikel tentang Marquis De Sade, tokoh kejahatan yang namanya melegenda hingga akhirnya namanya bersinonim dengan kejahatan-kejahatan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Sadis! Ya dosenku dengan tenang dan anggun namun sadis memberikan tugas itu saat aku tersengal-sengal memasuki ruang kuliahku di lantai tiga gara-gara aku salah melihat jam kuliahku. Aku pikir jam pertamaku adalah jam sepuluh ternyata yang kulihat adalah jadwal hari kamis sedangkan hari rabu jam pertama adalah jam delapan dan itu berarti setengah jam yang lalu dan aku masih asyik nongkrong di depan tivi dengan rambut masih di roll dan daster kesayanganku masih akrab menjamah tubuhku. Haahhhhhhh!!!!!!!! Sial, sial!!!! Aku memaki dalam hati seraya secepat kilat mengenakan perlengkapan tempurku, untungnya aku sudah mandi sejak pagi jadi tinggal mengganti kostum dan berlari secepat kilat ke kampus yang letaknya kebetulan hanya 200 meter dari tempat kosku. Dan dapat ditebak, sang dosen rasanya puas sekali menghukumku dengan artikel yang sama sekali aku buta dan asing. Sang ibu dosen killer tersebut tersenyum dingin dan puas. Urgghh…,

“Besok kamu letakkan artikel itu di meja saya, ditulis tangan rapih kertas kuarto minimal lima halaman. Sekarang silahkan tunggu jam selanjutnya diluar.”

Aku hanya terbengong-bengong, malu dan terhina. Baru kali ini aku dipermalukan di depan kelas. Huh ingin rasanya aku mengeluarkan caci maki kepada tuh dosen namun untung aku masih diberi kesadaran untuk lebih waras sedikit dan mematuhi sang dosen untuk keluar kelas diiringi tawa teman-temanku. Sial! Sekali lagi hari ini aku memang sial, huh!!

*****
Aku masih merutuki nasibku hari itu di dalam perpustakaan kampus. Sudah hampir dua jam aku obrak abrik isi perpustakaan tersebut tapi rasanya hasilnya nihil. Aku terduduk lemas. Perfect! Aku baru sadar bahwa sang dosen killer tersebut merangkap juga kepala perpustakaan, ia pasti tahu bahwa referensi utamaku adalah mendatangi perpustakaan ini dan rupanya ia tahu betul bahwa perpustakaan sialan ini tidak mempunyai koleksi Marquisa….., aahh siapa ya tadi, aku buka catatan di bukuku, Marquis De Sade. Atau jika pun ada ia pasti sudah menyembunyikannya dengan harapan aku pasti mengemis iba padanya esok hari. Uurggggh…!!!!!

Aku melangkah gontai keluar dari perpustakaan. Mataku sudah merah dan sebentar lagi pasti beranak pinak seperti bendungan Katulampa saat tiba-tiba seseorang menyodorkan setumpuk kertas tebal kepadaku.

“Ini ambil buat kamu, semua artikel tentang Marquis De Sade. Kebetulan aku punya koleksinya dan ini aku sudah copy-in buat kamu.
Marquis de Sade adalah pengarang "spesialis" kejahatan, seks, dan sadisme yang dilahirkan di Perancis. Dari nama dia jugalah akhirnya, perilaku seks yang ganas dan mengerikan --sadisme-- diambil. Tapi, Sade sesungguhnya lebih dari itu. Ia yang juga menulis beberapa esai politik, drama dan roman, menyajikan kejahatan secara terang-terangan, brutal, dan tak berbasa-basi. Salah satu romannya, Justine ou les Malheurs de la vertu menggambarkan kejahatan dan kecabulan begitu mengerikan, sehingga, begitu terbit, kecaman keras langsung berdatangan, pemerintah Prancis kala itu pun menerbitkan selebaran: "Mereka yang belum dewasa dilarang membacanya, sementara yang telah dewasa, dan dapat membedakan yang baik dan buruk, dan tidak mudah tergoda, disarankan untuk membuang buku itu segera setelah selesai membacanya.”
“Ini ambillah buat kamu, aku tahu di perpustakaan ini belum ada buku dan artikel tentang Sade karena aku sudah hafal isi-isi perpustakaan ini. Kamu tinggal salin dengan tulis tangan”

Cowok berperarawakan tegap tersebut berbalik dan meninggalkanku yang masih terbengong-bengong antara sadar dan tidak sadar. Aku masih ternganga takjub. Beberapa menit yang lalu aku hampir mengutuki nasibku yang sial namun tiba-tiba Tuhan seakan mengirimkan malaikat penolongnya. Artikel Marquis lengkap!! Aku melonjak girang dan terbayang wajah sang dosen yang terheran-heran plus kecut karena ternyata aku yang dianggapnya hanya pintar berdandan dan bersolek mampu mengerjakan artikel hebat tentang Marquis De Sade, walaupun tinggal menyalin sih. Masa bodoh.

Malam harinya sambil membuka-buka lembaran artikel tersebut ingatanku melayang pada sosok Rama, malaikat penolongku yang tiba-tiba hadir memberiku lembaran artikel ini dan pergi begitu saja tanpa aku sempat mengucakan terima kasih. Rama memberiku artikel..?? Batinku masih belum percaya atas apa yang kualami tadi siang. Cowok yang lebih dikenal dengan sebutan Alien atau ET tersebut tiba-tiba hadir menolongku…??Ah sulit rasanya untuk dipercaya…, sebentar…, jangan-jangan dia memberikan artikel ini karena dia suka sama aku dan ini wujud perhatian dia sama aku..? Hmm….., Rama suka sama aku..? Pikiranku berdialektika sendiri. Aku memang bukan Dewi yang mampu membuat jantung para cowok berhenti berdetak karena keseksiannya, aku juga bukan Rara yang kecantikannya sudah terkenal sampai ke kampus tetangga. Tapi aku juga masih masuk dalam top list para cowok. Eits, jangan protes walau aku tidak setenar Dewi dan Rara tapi dengan tinggi 160 cm, tubuh langsing dengan kulit yang kuning langsat serta rambut hitam yang tergerai dan hidung yang bangir cukup membuat Bimo, Andre, Rio dan Bram memperebutkan aku.

Aku kadang tergelak dengan ulah mereka yang mencoba merebut perhatianku. Bimo sang romantis yang  selalu menghadiahiku mawar putih katanya tanda cintanya yang tulus atau Andre yang selalu siap mengantarkan aku kemanapun aku pergi. Dengan honda jaz putihnya ia akan selalu siap menjadi supir pribadi untukku. Rio yang selalu membuat hari-hariku riang karena dimana ada dia pasti suasana menjadi riang gembira karena dia tipikal penyemarak suasana, anaknya rame dan asyik buat nongkrong atau Bram sang aktivis kampus. Ketua Senat yang disegani dosen dan mahasiswa. Ah entahlah kehadiran Bimo, Andre, Rio dan Bram memang memberikan warna tersendiri dalam hidupku. Aku menikmati hari-hariku bersama mereka namun entahlah tidak ada satupun yang mampu menaklukkan hatiku. Tidak ada chemistry dalam hatiku. Aku pun terkadang bingung dengan hatiku. Sudah lama aku menjomblo sejak aku putus dengan Deni 2 tahun yang lalu tapi hingga saat ini hatiku belum tergerak untuk mencintai seseorang lagi.

Tapi Rama….? Jangankan masuk hitungan, terbayang pun tidak. Sebenarnya kalau dilihat dengan cermat Rama juga gak jelek-jelek amat. Bahkan dengan tubuh yang tegap dan atletis serta menjulang dihiasi rambut ikal dengan rahang yang kokoh sebenarnya Rama tampan juga. Sorot matanya tajam dan menusuk. Tapi mungkin gara-gara frekuensi obrolannya masih menggunakan CDMA dia lebih suka menyendiri dan bergaul dengan buku.

Esoknya setelah menaruh tugas di meja sang dosen, aku mencari sosok Rama. Biasanya jam-jam segini ia sering nongkrong di pojok boulevard belakang dekat dengan kandang beo. Benar kan ternyata Rama sedang asyik membaca buku di bangku taman.

“Ehem…..,” aku  berdehem untuk menyadarkan kehadiranku disitu.
“Eh kamu Yu, kirain siapa” Rama tersenyum simpul. Ah sialan ternyata manis juga cowok ini batinku.
“Ngg…., Ram makasih ya copian artikel kamu kemarin, bener deh kalau kamu gak kasih ke aku ga tahu gimana jadinya tuh ama dosen, makasih ya”
“Ah gak perlu makasih pas kebetulan aja aku ingat di perpus kan gak ada koleksi tentang Sade dan kebetulan juga aku pernah download dari internet, jadi yaudah aku copiin buat kamu satu. Sebenarnya aku gak bantu-bantu banget sih karena tuh artikel banyak di internet cuma karena aku kebetulan sudah punya jadi aku pikir bisa menghemat waktu kamu.”

“Hmm iya itu maksudku, pokoknya makasih banget deh. Ngomong-ngomong kamu kok seneng banget sih mojok disini…, gak takut…”

“Gak takut dikatain kuper..? Gak gaul..? Aneh…? Gitu maksud kamu…?”

Aku tergelagap tidak menyangka Rama akan memotongku dengan kalimat sinis.

“Eh nggak gitu Ram, beneran aku gak pernah mikir kamu seperti ET kok” Rama menatapku tajam, upss aduh aku keceplosan deh padahal dia kan tidak nyinggung-nyinggung tentang makhluk ET.

“Ngg…, gak ko Ram….., aku minta maaf aku ngga ada maksud apa-apa, sebenarnya aku kesini nyariin kamu cuma buat bilang makasih ke kamu soalnya kemarin kamu langsung pergi and aku lom sempet ngucapin makasih sama kamu…., yauda aku pergi dulu ya…, makasih ya Ram..” aku berbalik dan cepat akan melangkah pergi.

“Ayu!” Rama berterika memanggilku.

“Makasih juga kamu udah datang kesini,” Rama tersenyum simpul. Aku hanya mengangguk sambil kemudian berlalu. Damn! Ternyata si ET ini manis juga. Makhluk dingin yang menggetarkan persendian.

*****
Setelah kejadian hari itu aku lebih sering bercakap-cakap dengan Rama walau sebentar. Ternyata dia tidak seaneh yang kukira walaupun kadang memang masih ada rasa itu apalagi jika materi talk show filsafatnya sudah meluncur deras dari bibirnya.

“Ramaaa…!!” teriakku menghentikan langkah-langkah panjangnya. Aku masih tersengal-sengal di depannya mencoba mengatur nafas sebelum ngomong dengannya. Ia menatapku tajam tapi lucu.

“Ram, kamu pulang kuliah ini ada acara ga..?Nonton yuk, aku traktir deh itung-itung sebagai ucapan terima kasihku tempo dulu”

“Kamu ngajak nonton aku..?? Kamu gak salah orang kan…?” mata Rama mencoba menyelidik isi hatiku.

“Iya kamu, Rama Argodipuro, NIM. B2A800231, cuma kamu kan yang punya data itu..?
Ah…, batin Rama menggeliat menatap tingkah manja Ayu, gadis manis yang ada di depannya.
“Hmm….., kayaknya aku gak bisa Yu” Rama berbalik cepat meninggalkanku. Dua kali aku ditinggalkan ngeloyor begitu saja oleh cowok ini, pertama waktu di perpustakaan saat dia memberikan artikel dan kedua sekarang. Gengsiku sebagai cewek meletup. Belum pernah aku ditolak seperti ini, biasaya jika aku mengajak cowok-cowok di seputaran orbitku dan mereka kebetulan tidak bisa, maka mereka akan menunjukkan rasa penyesalan yang sangat dalam sambil memohon-mohon maaf kepadaku dan berjanji akan menggantinya lain waktu, tentu saja mereka yang akan mentraktir. Tapi ini..?? Boro-boro menunjukkan rasa penyesalan dan memohon kepadaku, meminta maaf dan pamit pun tidak. Dasar ET sialan!!!! Hilang rasanya budi pertolongan Rama waktu itu dan yang muncul kini hanya marah, ya marah karena gengsiku sebagai cewek dicampakkan begitu saja olehnya.

“Tenang Ayuuu…., ngapain sih kamu mikirin orang kayak gitu. Dia tuh ya dari lahir emang ditakdirkan untuk sendiri dan aneh.., gak bakalan bisa deh dia bahagiain cewek manis dan baik kayak kamu..” Rio berusaha menghiburku.

“Ughh kamu diam ya!”

“Oke, oke kamu tambah manis deh kalau jutek gini, hmm…., lebih seksi, hahahahahaha” Rio berlari keluar sebelum aku sambit dengan diktat kuliah.
*****
Aktivitas kuliahku membuatku melupakan kejadian tidak menyenangkan dengan sang ET. Aku pun jarang berbincang-bincang lagi dengan sang ET. Aku kembali normal dengan Bimo, Andre, Rio dan Bram di hari-hariku. Mereka teman-teman yang menyenangkan. Walaupun aku tahu keempat temanku tersebut bersaing memperebutkan aku namun aku tidak ambil pusing karena bagiku mereka berempat pengisi hari-hariku yang paling menyenangkan. Tidak seperti Rama. Rama…? Tiba-tiba aku teringat kembali dengan sosok Rama dan akhir-akhir ini aku juga jarang melihatnya di kampus. Biasanya pada saat kuliah dia akan duduk sendirian di bangku paling depan sebelah kanan. Meja yang sama dan tempat yang sama untuk 2 tahun yang sama baginya. Seluruh kelas rasanya sudah mafhum bahwa bangku tersebut mempunyai penguasa tunggal yaitu Rama dan memang tidak ada yang berminat untuk mengisinya karena lokasinya yang sangat tidak strategis. Tepat di depan dosen!

Tapi aku baru sadar sudah hampir 2 minggu meja tersebut kosong. Tidak ada seorang pun yang tahu. Rama seolah hilang ditelan bumi. Penasaran dengan keberadaannya aku akhirnya tiba di depan kediaman Rama. Tempat kediaman Rama jauh terletak dari kampus. Letaknya dekat dengan pasar Johar di bilangan kota tua di kota Semarang. Lokasinya berderet dan berhimpit dengan rumah-rumah petak lainnya. Suara siaran radio RRI dan musik dangdut silih berganti mendengung dari rumah-rumah petak tersebut. Anak-anak kecil bertelanjang dada bermain-main di jalanan becek.

“Hmm…, Yu bener neh rumahnya Rama…?” Andre sedikit risau memikirkan keselamatan honda jaznya karena daerah tersebut terkenal sarang preman.

“Iya bener kok, ini alamat dan ciri-ciri yang diberikan Basuki tadi. Cuma dia satu-satunya yang pernah maen ke tempat Rama. Udah kamu gak usah bawel!”

“Cari siapa Dik….?” Perempuan tengah baya mengenakan setelan kebaya lusuh menyambutku dan Andre.

“Maaf Bu, benar disini tempat tinggalnya Rama Argodipuro….? Saya Ayu dan ini teman saya Andre. Kami teman kuliahnya Rama Bu. Sudah hampir dua minggu ini Rama tidak terlihat di kampus. Kami datang untuk menengok kabar darinya.”

Raut muka perempuan setengah baya tersebut tiba-tiba menjadi suram dan berkaca-kaca.
Aku langsung tegang, pasti sesuatu yang buruk telah terjadi. Aku menggenggam erat tangan Andre.

“Silahkan masuk Dik…., nanti ibu ceritakan di dalam”

Setelah menyuguhkan secangkir teh manis dan penganan kecil sang ibu mulai bercerita.

“Rama adalah keponakan saya, dia anak kakak perempuan saya yang tinggal di Jakarta. Tadinya Rama ikut dengan keluarganya di Jakarta namun karena tekanan ekonomi akhirnya ibu Rama pergi menjadi TKW di luar negeri. Ayah Rama kemudian pergi dengan wanita lain dan sampai sekarang tidak tahu dimana keberadaannya. Rama kecil akhirnya dititipkan kepada saya, kalau tidak salah waktu itu Rama kelas satu SMP, kebetulan saya juga tidak mempunyai suami. Rama anak yang baik. Dia sering membantu saya jualan di pasar dan kadang kalau sabtu minggu dia nyambi jadi kernet angkutan kota. Rama tidak banyak meminta. Ia anak yang nrimo. Rama sebenarnya bukan anak yang pendiam namun sejak kematian ibunya di luar negeri akibat disiksa oleh majikannya, Rama menjadi anak yang pendiam. Dia lebih sering berdiam diri di kamar. Membaca dan melukis. Rama pinter banget bikin lukisan. Di kamarnya banyak lukisan dia di pasang di tembok. Kadang dia juga sering dimintain tolong sama tetangga untuk melukis foto mereka. Lumayan buat tambahan uang sakunya.

Tiga tahun yang lalu saya terbelit utang banyak karena jualan saya di pasar ditipu oleh orang. Waktu itu saya sudah ditagih-tagih sama orang dan diancam akan dimasukan penjara kalau tidak membayar utangnya. Rama waktu itu menghilang selama dua minggu dan pas kembali dia menyerahkan uang sepuluh juta kepada saya. Saya kaget dan menyangka dia bikin sesuatu yang gak baik tapi dia cuma tersenyum dan dia bilang uang itu halal dan hasil bekerja selama dua minggu di Jakarta, kebetulan ada temannya yang baik hati yang mau menolong Rama. Walau rasanya sulit untuk percaya tapi bantuan Rama sangat berarti buat saya. Sejak saat itu Rama sering terlihat lemas dan pucat namun ia selalu menolak jika saya ajak ke dokter. Katanya penyakit akan tuman kalau diobati sama dokter,” mata sang ibu menerawang dan kini mulai terisak. Aku dan Andre berpandang-pandangan mencoba menerka arah pembicaraan sang ibu.

“Hingga dua minggu yang lalu saya menemukan Rama pingsan di kamar dan dari mulutnya keluar darah…..,” ibu tersebut mencoba menahan tangisnya yang akan meledak.

“Segera tergopoh-gopoh saya dibantu tetangga-tetangga sebelah membawa Rama ke rumah sakit dan sesampainya di rumah sakit dokter tersebut memarahi saya, katanya saya tidak pernah perduli dengan anaknya. Kata dokter tersebut Rama menderita sakit sejak lama karena Rama hanya mempunyai satu ginjal. Dan yang bikin hati saya hancur Rama telah menjual ginjalnya yang satu seharga sepuluh juta tiga tahun yang lalu. Kebetulan dokter tersebut yang menangani operasi Rama. Waktu itu Rama mengaku anak yatim piatu dan ikhlas untuk mendonorkan ginjalnya kepada seorang gadis kecil dengan harga sepuluh juta rupiah……….. Nyawa Rama tidak tertolong dan akhirnya ia menghembuskan nafasnya beberapa hari yang lalu….,” kini sang ibu tidak kuat untuk menahan tangisnya. Bahunya terguncang hebat menahan isak tangis. Aku tak sadar ikut menangis pilu. Andre terlihat sama gugupnya mendengar cerita tersebut dan tidak menyangka bahwa Rama telah tiada.

Setelah sang ibu tenang, aku minta ijin untuk bisa melihat kamar Rama dan sang ibu mempersilahkanku. Betapa kagetnya aku pas masuk ke dalam kamar berukuran dua kali tiga tersebut. Nampak dipan kecil dan rak-rak yang dipenuhi buku berjejer rapi menandakan pemiliknya sangat menghargai buku dan isinya. Namun aku terhenyak tatkala melihat banyak lukisan gadis yang rasanya aku kenal. Ya itu adalah lukisan wajahku. Di tembok kamarnya nampak berjejer lima lukisan wajahku…… Aku tak mampu berkata-kata dan memandang takjub pada lukisan yang ada di dinding kamar. Jadi….., selama ini Rama melukis diriku….? Beribu pertanyaan berkecamuk dalam dadaku.

Sekilas aku tertarik dengan buku kecil bersampul hitam. Aku buka perlahan dan nampaknya seperti buku harian Rama. Aku buka lembar demi lembar dan mataku terpaku pada halaman terakhir…….

25 Juni 2007
Hari ini hari yang paling membahagiakanku, hari yang mampu membuatku melayang di sela-sela hariku yang kelam.  Hari ini Tuhan terasa begitu baik menjamah doa-doaku selama ini. Aku cukup bersyukur atas rasa yang aku rasakan ini walau aku sadar bahwa semua ini tak lebih dari ilusi….., tak lebih dari impian Pygmalion terhadap patung-patungnya.
Tuhan….., 21 tahun aku hidup dalam takdir-Mu yang keras. Selama itu pula aku tiada mengeluh kepada-Mu. Aku angggap bahwa ini adalah sentuhan lembut tangan-tangan malaikat-Mu yang tengah membersihkan diriku untuk dapat bersua dengan-Mu di nirwana yang indah.
Tuhanku….., hari ini, Ayu, gadis yang sejak dua tahun yang lalu bersemayam dalam lubuk hatiku melabuhkan jangkar di pelabuhan hatiku. Betapa aku seraya melonjak kegirangan. Sukma ini terasa lepas dari raga dan terbang menari-menari di khayangan. Sang pujaan hati mengajakku yang hina ini untuk pergi bersama. Ingin rasanya aku seret dia langsung namun tiba-tiba aku sadar siapa diriku….., aku tak kuasa menjelaskan semua ini Tuhan…., aku menangkap kekecewaan di sorot matanya namun hanya maaf di dalam hati yang dapat aku panjatkan. Aku tak ingin ada yang menangisi kematianku yang serasa semakin dekat.
Aku hanyalah seorang semut kecil yang mencoba menarik perhatian sang gajah. Aku sadar dengan diriku dan aku yakin umurku tidak lama lagi….., Tuhan sering aku serasa sehelai rambut dari maut-Mu….., kupikir bahwa tiap malam adalah malam terakhirku namun Kau begitu baik memberiku satu hari lagi sehingga aku bisa cukup puas memandangi sang pujaanku dari kejauhan. Aku cukup puas mendengar derai tawa riangnya. Tawa yang takut aku tidak akan pernah bisa memberikan kepadanya. Ingin sekali saja aku berlari kepadanya dan kukatakan kepadanya betapa aku merindu sosoknya selama ini.
Tuhan…., bantulah aku untuk mempunyai kesempatan membelai rambutnya yang indah bak helai-helai daun di taman surga-Mu. Ijinkan aku Tuhan…., aku akan ikhlas walau setelah itu malaikat menjemputku. Jadikan ini permohonan terakhirku Tuhan…..
Seandainya Ayu adalah buku yang selalu kubaca.., ingin kubuka lembaran demi lembaran hingga aku paham akan dirinya, hingga aku mengerti isinya. Namun buku itu terlalu mahal untuk kujangkau. Aku hanya dapat memandangi bukuku dan berharap suatu saat aku dapat memiliki buku itu…….
Tuhan…., aku tak kuasa menahan sakit ini……, ampuni atas dosa dan khilafku….., sampaikan rinduku padanya Tuhan….., sampaikan Tuhan…….

Kini aku tak kuasa menahan tangis. Bahuku terguncang hebat dan aku terduduk lemas di karpet. Terbayang kembali saat-saat Rama memberikan artikel Marquis De Sade di depan perpustakaan, terekam senyum manisnya di pojok boulevard kampus serta obrolan-obrolan singkat yang pernah ada dan masih teringat saat aku membencinya dan bersumpah bahwa aku tidak akan menegur Rama lagi saat dia menolak ajakanku untuk menonton.

Rama…, maafkan aku yang tidak pernah tahu dirimu yang sebenarnya. Maafkan aku yang selama ini menganggapmu aneh. Ternyata kamu mutiara yang tenggelam. Kamu rela mengorbankan dirimu untuk menolong orang lain. Kamu orang yang tulus dan tanpa pamrih……, Rama maafkan aku yang tidak pernah membuka mata hati ini. Saat kau terseok kami memandangmu rendah namun dirimu bak malaikat yang telah menyadarkanku. Rama…….., mengapa kau pergi meninggalkan aku tanpa sempat kau utarakan perasaanmu padaku. Mengapa Rama….? Tahukah kau bahwa aku pun merasakan rasa yang sama sejak saat kau memberikan artikel di kampus. Getaran itu yang lama aku tidak rasakan telah aku rasakan kembali saat bertemu denganmu. Rama……, terima kasih atas perasaan sayangmu. Aku akan tetap menjadi bukumu yang dapat kau baca dan kau buka halaman demi halaman. Istirahatlah dengan tenang di nirwana, Tuhan telah mengabulkan doamu untuk menjamah hatiku.
*****

Aku kembali memandangi langit biru. Bulir-bulir air mataku menetes perlahan. Rama…., seandainya kau melihatku saat ini akan kukecup lembut bibirmu dan bermimpilah dengan indah dalam belaian langit surgawi……

Jakarta, 13 Desember 2008
Tuk cinta yang tlah pergi….

The New Life

bismillahirrohmanirrahim
udah lumayan lama ga ngeblog .
disini aku bakalan nyeritain kegiatan selama seminggu terakhir,
awal-awal  jdi maba  ,
seru bnget !!

sayang yaa kamu ga bisa dengerin crita-crita aku kaya dulu
hhe
apa kbr ?
hhe
eh malah galau

jadi  gini dri tgl 5-8 kemren aku nginep dibannjrmsin
buat p2B  sama ospek,enak  bgt!
ga ada dimarah-marahin kaya fakultas  lain.
katax  calo guru ga boleh dimaeah 2in
hehe..

ini dia fotonya..
kita cuman disuruh pake pita kining hijau adj


hehe..lucu kan...
kita foto pas didepan perpus kampus yang dibjm
hehe..

oiyaa yg ga pke kerudung itu  namanya sisilia,temen baru,dia satu2nya yang non muslim
 hehe..
yang lain ada meta,myrra,melan.dan yang pae helm
aku !!
hehe

ehh udh  duluu yaaa lgi ada keraan nih,,semoga kelak kami bisa menjadi guru teladan, yang menjadi panutan bagi murid2nya.amin
:)

Happy ied mubarrak 1432 H.

Alhamdulillahirobbil Alamain masih diberik kesmptn bertemu ramdhan dan lebaran taun ini
:)
ditambah ada anggota baru dikeluarga, sebulan yang lalu nyokap ngelahirin bayi laki-laki dgn berat 3 kilo 3 ons, dengan pnjg 54 cm
:)
berkah banget. Keluarga pda ngumpul, nenek kakek juga bela-belain mudik kekalimantan dri surabay. Buat ngeliat cucu barunya ini.
:)
harapan nya mudah-mudahan puasa dan smua amal ibdah ku ditrima Allah SWT.
Dan masih diberi ksmptan bertemu ramdhan dan sywal berikutnya bersama org2 yg dicintai.
Amien
:)
udh dulu yaa, lagi repot nih
dari pagi sampe sore tamu ga henti2 silih berganti.
Haha ciee..
Untg sempat mandi.

Byee ;)

YANG TAK TERBAYANGKAN

Setelah bbrpa hari ga nge-blog
aku kembali tuk menceritakan sedikit part of my life
;)
ermm mulai dari mana yaa.
Oke . Knpa juudul diatas aku kasih yang tak terbayangkan?
Yaa.krna memang hidupku sebelumnya tak terbayangkan.
:)
sama sekali aku ga pernh terbayang bakal jdi alumnus sebuah pesntren, kenal dgn org2 didalmmnya.
Sampai mengalam konflik-konflik yg tak jarang menyita pikiran dan bathinku.
*wayoooo.

Jujur , sama sekali aku ga pernah terbayang bisa kenal org2 dibwah ini.entah knpa . Tapi inilah kehidupan dan inilah hidup.
Seperti drama, entah kita hanya berperan sbagai penonton,atau juga ikut menjadi pemeran didalmnya.
Dan tak ada satupun yang berhak menjadi sutradaranya , kecuali dia.
Maaha pembuat skenario kehidupan.

Diluar dari keluarga.Org2 dibwah ini sangaat berepngaruh didlm kehidupanku.baik yg bkin ilfeel.galau,marah.senang.dll.
Jadi langsung adj yaa cekidot :
*jreng,jreng..*

1.helwatin najwa : she's my best friend,i think..kita udh kenal sejak lama.dari pas masih nyantri smpy skrg.alhamdulilah komunikasi slalu terjalin dgn baik. Ga jarang kita nyempetin wktu luang buat skedar hang out.
Beeh.
Haha. Berhubung gw nulis lewat hanfon.jdi gabisa gw ngasih liat uplodin ftonya sihelwi.
Mybe next time yaa.

2.shinta Amalia trisna fahmi ; she's my beloved sister.hmm bisa dibilang kalo istilah pesantrennya tuh.kaka angkat kesyangn gitu.
Baahaha.kontek2an masih berjaln lncar,tpi ga sesring wktu dia masih single,skrg kan dia udh punya swami. Yaa repot juga kali ya ngrusuin kelrg :)

3.monica selva karlina : dia ini tmen SMA yg paling sering aku tebengin.haha nicelaaah.eh waktu SMa kan aku emang punya bnyak tmen tebengan.hha maklumlah resiko ga bisa naik motor.untungnya mreka smua rela-rela adj motornya ditebengin sama aku, ada sekar dwi sandi,winanda rosalina, meta jamayanti,latifani indah,khusnul fadilah.wahyu novianti,thanks bgt buat tebengannya. :* n buat syapa adj yg pernh ku tebengin pas mash SMA.
Wahaha.

4.Ahmad Taufiq : nih kaka sekaligus pacar pertama,cinta pertma juga kali yaa.n sekaligus mantan ! Beeh ! Dalem..
Dari sini semua crita bermulai.
Ga banyak kenangn yg kami lewati.soalnya yaa taulah,kita kan LDR. Faktor kmi putusnya klo ga salh udh diceritain dibwah kan yaa..males juga ngungkit masa lalu terlalu jauh.hehe. Rasanya bnayk bgt konflik yg terjdi wktu aku sama si taufiq ini.
Whaha.udh ah. Ntar malah galau :p

5.refki khaira habibi : ini temennya ahmad taufiq,waktu mash nyantri dikalimantan.kaka angkat yang ga jarang suka gw tindas.bahaha.sorry yaa bang !

6.Ahmad Nuril mu'minin ; kalo yg ini temnnya ahmad taufiq pas nyantri dibgor.aku kenal nuril juga krna upik sering pinjem hapenya dia.tapi krna sikapx nuril yg kocak n akunya yg terlalu welcome menyebarlah gosip kalo aku dan nuril ada main2.
Whahaha.but whtever they said tntg nuril dan aku, intinya nuril org yang baik.ga nyesal aku pernh kenal org kayagini :).dia juga jago bkin puisi :).i like all his poem guys !

7.jacvar hidayatullah : sahabt dket taufiq dibgor.ga jarang kita juga sering kontek lewat sms.orgnya nyebelin.dia mau lanjutin studi kemesir.smoga sukses !
Hmmm..dia pernah bilang suka sama chilaa ! Ga tau suka knpa.
Waw. Haha

8.akhyar / abu harist : masih satu kmplotan dgn santri2 dibgor. Bedanya akhayar sama jafar : ahyar org bnjr, jaffar org jawa.

9.para jilbaber : ga ada yg salah sama jilbber.mungkin nnti,entah kpan aku juga bakal kaya kalian.
Bukan skedar munafik !
Bukan krna demi org yg aku cinta.
Tpi karna aku sendiri.

10. Buat siapa yaa? Erm buat semua temen2 aku SD,SMP,SMA.yang gabisa aku sebutin namanya satu2. Bersama kalian adalah hal2 yg menyenangkan.meski kdang kita berselisih faham.tpi itulah indahnya perbedaan. Besok2 gw mau masukin fto2nya deh kesini
:)
hehe.

Yaah..itu diatas ada 10 org teratas diluar keluarga yg ngaruh bgt dihidup ku.bahaha.
Thanks buat smua konflik2 yg pernah kita alami.
Marah,canda,tawa.suka,duka.
Ga lebih hanya sebagai salah satu adegan yg telah kita pernakan dipanggung sandiwara ini.

Akhirnya smoga suatu saat.kita bisa bertemu n berkumpul.dikeadaan yang hangat dlm kekeluargaan. Ga ada marah,ga ada duka.smua bahagia.
Indah pada waktunya.
Amien.
:)
lindungi kami yaaAllah..
*gayaBaim*
hhe..

Udh yaa nulisnya sampe segini dulu..
Bubyeee ;)

Thanks to ..

Okey.
Bismillahirrohmanirrahim

akhirnya blog baru gw kelar juga.
Ini post pertama kali yang gw tulis.
Erm.
Apa yaah bingung gw mau nulis apa,an..

Inideh
Thanks to sista fakhrisina amalia rovieq , yang udah dengan rela bantuin skligus bikinn ni blog.
Pas dibulan ramdhan lgi.
Yaah semoga bonus pahalanya nambah deh yaa sist ;)
hhe..

Dalam dunia blog-blog an gw masih tergolong baru bgt. Gagap juga gw makenya gimana.
Tpi what the..
Sesuai prinsip.
"yang penting punya pake ga make itu masalh beljangan"

jdi gw ga tau apa adj yang mesti gw share diblog yg sederhana ini.
Biasalah anak muda abad 21 gitu
isinya kalo ga seputar galaw tentang cinta,persahabatan,atau kuliah..
Cieeh..yang baru kuliah.
Hhe.

Udh maalam.ngantuk gw..mungkin kalo ada ksmptn gw bakal ng-blog lgi.
See u
byee
;)